Setiap anak berhak mendapatkan kasih sayang dan kesempatan untuk meraih masa depan yang cerah. Namun, tidak semua anak bisa tumbuh dalam kondisi keluarga yang utuh. Begitulah kisah Adik Amel dan Adik Hafiz, dua bersaudara yang harus menjalani hidup penuh keterbatasan sejak ditinggal kedua orang tuanya.

Ayah mereka kadang bisa dihubungi, kadang tidak, sementara ibu sudah lama tak lagi hadir dalam kehidupan mereka. Dalam perjalanan hidup yang berat, kedua anak ini sempat diasuh oleh neneknya. Namun, karena sang nenek kini menikah lagi dan tinggal bersama suami barunya, Amel dan Hafiz saat ini diasuh oleh Mbah Suyatmi.

Mbah Suyatmi sendiri bukanlah kerabat darah, melainkan sosok penuh ketulusan yang dengan lapang hati menerima amanah untuk merawat Amel dan Hafiz. Meski hidup dalam keterbatasan, beliau tetap berusaha menjadi tempat pulang yang penuh kasih bagi kedua anak tersebut.

Melihat kondisi ini, BAZNAS Kabupaten Trenggalek hadir untuk memberikan dukungan. Bantuan biaya pendidikan disalurkan kepada Amel dan Hafiz, agar mereka tetap bisa melanjutkan sekolah tanpa harus khawatir dengan keterbatasan biaya. Tidak hanya itu, BAZNAS juga menyerahkan bantuan biaya hidup untuk Mbah Suyatmi, agar perjuangan beliau dalam merawat kedua anak tersebut sedikit lebih ringan.

WAKA III BAZNAS Trenggalek, H. Mahsunudin menyampaikan, "Semoga bantuan ini dapat menjadi penguat dan menghadirkan harapan baru, baik bagi masa depan anak-anak maupun bagi kesejahteraan Mbah Suyatmi.”

Kisah ini menjadi pengingat bahwa zakat, infak, dan sedekah bukan sekadar kewajiban, melainkan jembatan kebaikan yang mampu menyentuh hati dan mengubah kehidupan.