Trenggalek – Inovasi tiada henti terus lahir dari tangan-tangan petani Trenggalek. Kali ini, langkah cerdas dan berdaya guna datang dari para petani yang berhasil mengolah limbah rumput menjadi silase pakan ternak dan pupuk organik secara efisien, mandiri, dan berkelanjutan.

Selama ini, rumput sering kali dianggap sebagai limbah tak bernilai setelah panen. Namun, dengan semangat inovatif dan kepedulian terhadap lingkungan, para petani di Trenggalek membuktikan bahwa limbah bisa diubah menjadi berkah.

Dengan metode fermentasi yang sederhana namun efektif, rumput-rumput tersebut kini diolah menjadi silase – pakan ternak berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan produktivitas peternakan. Tak hanya itu, sisa limbah rumput juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan, memperkaya kesuburan tanah dan mendukung pertanian yang sehat.

“Ini adalah bentuk kemandirian petani yang patut diapresiasi. Kami tidak hanya memproduksi, tapi juga mengolah dan memanfaatkan kembali setiap potensi yang ada di sekitar,” ujar salah satu petani penggerak inovasi ini.

Langkah ini tak hanya menekan biaya produksi, tapi juga menciptakan sistem pertanian terintegrasi yang berorientasi pada keberlanjutan. Hasilnya, petani menjadi lebih mandiri secara ekonomi sekaligus peduli terhadap kelestarian alam.

Pemerintah daerah dan berbagai lembaga pun mulai melirik keberhasilan ini sebagai model percontohan. Jika terus dikembangkan, inisiatif ini bisa menjadi tonggak penting menuju pertanian hijau dan mandiri di Trenggalek.

Dengan semangat gotong royong dan inovasi berkelanjutan, petani Trenggalek tak hanya menanam dan memanen hasil bumi, tapi juga harapan akan masa depan yang lebih lestari dan sejahtera.