Senin: Bukan untuk Dibenci, tapi Diteladani
15/09/2025 | Penulis: Humas
Sumber Gambar : iStock
Hari Senin sering kali dianggap sebagai momok. Setelah dua hari beristirahat penuh, kita harus kembali berhadapan dengan rutinitas pekerjaan atau sekolah yang padat. Keluhan "I hate Monday" atau "Monday blues" seolah menjadi fenomena global yang sulit dihindari. Namun, tahukah Anda bahwa dalam Islam, hari Senin adalah hari yang penuh keberkahan dan kemuliaan? Alih-alih membencinya, kita justru diutus untuk meneladani dan merayakannya.
Hari Lahirnya Cahaya Dunia
Alasan paling mulia untuk mencintai hari Senin adalah karena hari ini adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rasulullah sendiri mengakui dan mengagungkan hari kelahirannya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, ketika beliau ditanya tentang puasa di hari Senin, beliau menjawab:
"Itu adalah hari kelahiranku, hari aku diutus, dan hari diturunkannya wahyu kepadaku." (HR. Muslim)
Penegasan ini menunjukkan bahwa hari Senin adalah hari istimewa yang menjadi saksi awal mula penyebaran Islam. Jika Rasulullah saja memuliakannya, mengapa kita justru membencinya?
Amalan dan Teladan di Hari Senin
Memuliakan hari Senin tidak hanya sekadar mengubah sudut pandang, tetapi juga meneladani amalan-amalan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Salah satu amalan yang paling dianjurkan adalah puasa sunnah Senin dan Kamis. Puasa ini menjadi bentuk syukur atas nikmat terbesar yang Allah berikan, yaitu kelahiran Rasulullah SAW sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam.
Selain puasa, ada beberapa hal lain yang bisa kita lakukan untuk meneladani Rasulullah di hari Senin:
-
Membaca selawat: Perbanyaklah membaca selawat sebagai wujud cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
-
Mencari ilmu: Rasulullah adalah teladan dalam menuntut ilmu. Manfaatkan hari Senin untuk belajar hal baru, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum.
-
Memulai pekerjaan dengan semangat: Jangan biarkan rasa malas menguasai diri. Mulailah pekan dengan niat baik dan semangat untuk beribadah melalui pekerjaan kita.
-
Berbuat kebaikan: Rasulullah adalah pribadi yang paling dermawan. Jadikan hari Senin sebagai hari untuk memperbanyak sedekah atau membantu orang lain.
Mengubah Paradigma: Dari Momok Menjadi Motivasi
Membenci hari Senin hanya akan menambah beban mental dan membuat kita tidak produktif. Dengan mengubah paradigma dan memandang hari Senin sebagai hari yang mulia, kita akan menemukan energi positif untuk menjalani seluruh aktivitas. Setiap hari Senin, kita bisa membayangkan bahwa kita sedang menyambut hari kelahiran sosok agung yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat manusia.
Jadi, mari kita hentikan kebiasaan mengeluh tentang hari Senin. Mari kita jadikan hari ini sebagai momentum untuk meneladani Rasulullah SAW dan memulai pekan dengan penuh keberkahan.
Artikel Lainnya
Punya Lahan Pertanian Ternyata Wajib Dizakatkan, Begini Caranya
5 Hikmah Sujud Sahwi dalam Shalat
5 Hikmah Tanggung Jawab dalam Islam
Kejar Berkah, Di Hari Jum'at Dengan Sedekah
Sedekah Jumat: Membiasakan Diri Berbagi di Hari yang Penuh Keberkahan
Yuk, Pahami Cara Menghitung Zakat Perusahaan: Dari Nisab, Haul, Sampai Hitungan Praktisnya

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS