Trenggalek – Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kebutuhan spiritual masyarakat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Trenggalek menyalurkan bantuan untuk pembangunan mushola di Rest Area Munjungan. Bantuan ini diharapkan dapat menghadirkan sarana ibadah yang representatif bagi para musafir, warga sekitar, hingga wisatawan yang singgah di wilayah Munjungan. Dengan adanya mushola, para pengunjung dapat beristirahat sekaligus menunaikan ibadah dengan lebih nyaman dan khusyuk.

Ketua BAZNAS Trenggalek menyampaikan bahwa pembangunan mushola ini merupakan bagian dari program BAZNAS dalam mendukung terciptanya fasilitas keagamaan yang layak dan mudah diakses oleh masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa fasilitas ibadah dapat dirasakan manfaatnya secara luas. Mushola di Rest Area Munjungan ini adalah bentuk nyata bagaimana zakat bisa menjadi solusi kebutuhan bersama,” ujarnya. Selain itu, pembangunan mushola di Rest Area Munjungan juga menjadi penunjang wisata religi sekaligus memberikan nilai tambah bagi sektor pariwisata daerah.

Harapannya, keberadaan mushola ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga simbol kepedulian sosial dan keagamaan yang tumbuh di tengah masyarakat Trenggalek. Pembangunan mushola ini diharapkan bukan hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga menjadi simbol harmoni antara kepedulian sosial, religiusitas, dan pengembangan pariwisata daerah. Dengan begitu, para pengguna rest area tidak hanya mendapatkan kenyamanan jasmani, tetapi juga ketenangan rohani. Melalui program ini, BAZNAS Trenggalek meneguhkan komitmennya untuk terus hadir sebagai mitra umat dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat melalui zakat yang dikelola secara amanah dan profesional.

Trenggalek – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Trenggalek kembali merealisasikan program Bantuan Biaya Hidup Bulanan pada bulan Agustus 2025. Sebanyak 684 mustahik dari berbagai kecamatan di Kabupaten Trenggalek telah menerima manfaat langsung dari program ini.

Program Bantuan Biaya Hidup Bulanan merupakan salah satu upaya BAZNAS Trenggalek dalam menghadirkan kepedulian nyata kepada masyarakat yang mengalami keterbatasan ekonomi. Bantuan ini menyasar berbagai kalangan, mulai dari keluarga dhuafa, lansia tidak mampu, hingga masyarakat rentan yang membutuhkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Ketua BAZNAS Trenggalek, H. Mahsun Ismail, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya sekadar distribusi bantuan, tetapi juga menjadi wujud amanah dari para muzaki dan donatur. “Alhamdulillah, pada bulan Agustus ini kami dapat menyalurkan Bantuan Biaya Hidup Bulanan kepada 684 penerima. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban hidup mereka sekaligus menjadi penyemangat untuk terus bertahan dan bangkit,” ungkapnya.

Dengan dukungan penuh dari para muzaki, donatur, dan masyarakat yang menyalurkan zakat, infak, serta sedekah melalui BAZNAS, program bantuan ini dapat terus berjalan secara konsisten setiap bulan. Transparansi penyaluran dana juga menjadi prioritas agar masyarakat semakin percaya bahwa setiap rupiah yang dititipkan benar-benar sampai kepada yang berhak.

BAZNAS Trenggalek mengajak masyarakat untuk terus bersinergi dalam kebaikan. Dengan zakat, infak, dan sedekah yang ditunaikan, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dan keluar dari lingkaran kemiskinan.

BAZNAS Kabupaten Trenggalek kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program bedah rumah. Kali ini, bantuan diberikan kepada salah satu wali siswa SMPN 3 Karangan yang tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan. Program ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS untuk memastikan bahwa keluarga kurang mampu dapat hidup di hunian yang lebih layak, aman, dan sehat.

Proses penyerahan bantuan dilakukan setelah tim BAZNAS Trenggalek melakukan survei dan verifikasi langsung di lokasi. Rumah yang dihuni wali siswa tersebut diketahui mengalami kerusakan cukup parah, mulai dari dinding yang lapuk, lantai yang tidak rata, hingga atap yang bocor ketika hujan. Kondisi ini tentu menyulitkan keluarga dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terlebih dengan adanya anak yang masih menempuh pendidikan di SMPN 3 Karangan.

Kepala BAZNAS Trenggalek menyampaikan bahwa program bedah rumah tidak hanya bertujuan memperbaiki bangunan, tetapi juga memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi keluarga penerima manfaat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap warga, terutama yang memiliki anak sekolah, dapat tinggal di rumah yang layak. Lingkungan yang nyaman akan sangat membantu mereka dalam belajar dan menjalani kehidupan,” ujarnya.

Bantuan yang diberikan berupa material bangunan seperti kayu, atap, semen, serta komponen pendukung lainnya. Selain itu, BAZNAS juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan gotong-royong untuk mempercepat proses perbaikan. Kolaborasi ini tidak hanya meringankan pekerjaan, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan antarwarga.

Penerima bantuan menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian BAZNAS Trenggalek. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya program bedah rumah ini. “Kami tidak sanggup memperbaiki rumah sendiri karena kondisi ekonomi yang terbatas. Bantuan ini benar-benar menjadi berkah untuk keluarga kami,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Dengan adanya program bedah rumah untuk wali siswa SMPN 3 Karangan ini, BAZNAS Trenggalek berharap dapat terus memperluas manfaat dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan, sehingga semakin banyak keluarga yang dapat hidup dengan layak dan penuh harapan.

BAZNAS Kabupaten Trenggalek kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan kepedulian nyata untuk masyarakat yang membutuhkan. Kali ini, melalui program bedah rumah, BAZNAS menyalurkan bantuan kepada Mbah Kaman, seorang warga lanjut usia yang rumahnya sudah doyong dan hanya bertahan dengan cagak penopang agar tidak roboh.

Kondisi rumah yang jauh dari kata layak ini telah lama membuat Mbah Kaman dan keluarga hidup dalam keterbatasan dan kekhawatiran. Melihat hal tersebut, BAZNAS Trenggalek berinisiatif memberikan bantuan bedah rumah agar Mbah Kaman dapat menempati hunian yang lebih aman, nyaman, dan sehat.

“Program bedah rumah ini bukan hanya soal membangun dinding dan atap, tetapi juga membangun harapan baru bagi penerima manfaat. Semoga setelah diperbaiki rumah ini menjadi tempat yang penuh berkah bagi Mbah Kaman,” ungkap Ketua BAZNAS Trenggalek, H. Mahsun Ismail.

Dengan adanya bantuan ini, BAZNAS berharap pula dukungan pemerintah desa dan masyarakat sekitar untuk membantu supaya Mbah Kaman dan keluarganya bisa segera menempati rumah dengan rasa aman dan nyaman.

Program ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk terus mendukung gerakan zakat, sehingga semakin banyak keluarga dhuafa yang terbantu dan dapat hidup lebih baik.

Musibah bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja. Seperti yang dialami oleh keluarga Mbah Rebo, warga Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, yang rumahnya roboh beberapa waktu lalu akibat bangunan yang sudah rapuh.

Rumah yang selama ini menjadi tempat berlindung dari berbagai cuaca itu kini hanya menyisakan puing-puing. Namun di balik reruntuhan itu, harapan kembali tumbuh melalui tangan kepedulian dari BAZNAS Kabupaten Trenggalek.

Sebagai bentuk respon cepat dan nyata, BAZNAS menyalurkan bantuan darurat kepada mustahik terdampak rumah roboh, bantuan tersebut diserahkan langsung oleh WAKA I BAZNAS Trenggalek, H. Rahmat Purwanto, bantuan yang diberikan ini berupa uang tunai yang disesuaikan dengan kebutuhan korban.

“Kami tidak ingin saudara kita yang tertimpa musibah ini merasa sendiri. Kehadiran BAZNAS adalah bentuk kepedulian terhadap sesama, sebagai jembatan antara muzakki dan mustahik. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan menjadi semangat baru untuk bangkit,” ujar H. Rahmat Purwanto, WAKA I BAZNAS Trenggalek.

Selain memberikan bantuan materi, kehadiran BAZNAS dan tokoh setempat di tengah musibah juga menjadi penguat psikologis bagi korban. Ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan yang tidak hanya menyentuh fisik, tetapi juga menyemangati jiwa mereka untuk bangkit.

BAZNAS Trenggalek akan terus memantau kondisi mustahik pasca-musibah dan membuka ruang partisipasi masyarakat luas untuk turut berdonasi. Harapannya, rumah yang sempat roboh bisa berdiri kembali dengan lebih layak, dan kehidupan keluarga mustahik bisa kembali pulih.