WhatsApp Icon

Saat Puasa Tak Mampu Ditunaikan, Fidyah Menjadi Jalan Ibadah yang Mulia

15/12/2025  |  Penulis: Humas

Bagikan:URL telah tercopy
Saat Puasa Tak Mampu Ditunaikan, Fidyah Menjadi Jalan Ibadah yang Mulia

Saat Puasa Tak Mampu Ditunaikan, Fidyah Menjadi Jalan Ibadah yang Mulia

Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Ibadah ini bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sarana membersihkan jiwa, melatih kesabaran, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Namun, Islam sebagai agama yang penuh rahmat dan kasih sayang memahami bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan fisik yang sama untuk menunaikan puasa. Dalam kondisi inilah, fidyah hadir sebagai jalan ibadah yang mulia bagi mereka yang tidak mampu berpuasa.

Fidyah adalah bentuk keringanan (rukhsah) yang diberikan syariat Islam kepada orang-orang tertentu, seperti lansia renta, orang sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh, serta sebagian ulama juga memasukkan ibu hamil dan menyusui yang khawatir terhadap kesehatan dirinya atau bayinya. Bagi mereka, puasa Ramadan boleh ditinggalkan dan diganti dengan fidyah, yaitu memberi makan orang miskin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 184 yang menjelaskan bahwa bagi orang-orang yang berat menjalankannya, diwajibkan membayar fidyah dengan memberi makan orang miskin. Ayat ini menjadi bukti nyata bahwa Islam tidak pernah memaksakan ibadah di luar batas kemampuan hamba-Nya. Justru sebaliknya, Islam membuka jalan agar setiap muslim tetap dapat beribadah sesuai dengan kondisi yang dimiliki.

Lebih dari sekadar pengganti puasa, fidyah mengandung nilai sosial yang sangat tinggi. Ketika seseorang membayar fidyah, ia tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga menghadirkan manfaat langsung bagi sesama. Makanan yang diberikan kepada kaum dhuafa menjadi bentuk nyata kepedulian dan solidaritas umat Islam. Di sinilah fidyah menjadi ibadah yang tidak hanya bernilai vertikal kepada Allah SWT, tetapi juga bernilai horizontal kepada manusia.

Fidyah mengajarkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih pahala. Bagi mereka yang terbaring lemah karena usia atau penyakit, fidyah menjadi sarana untuk tetap terhubung dengan semangat Ramadan. Setiap suapan yang diterima oleh fakir miskin menjadi saksi atas keikhlasan dan ketaatan orang yang menunaikan fidyah tersebut.

Di tengah kehidupan modern yang penuh tantangan, pemahaman tentang fidyah menjadi semakin penting. Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami siapa saja yang wajib membayar fidyah dan bagaimana tata caranya. Oleh karena itu, peran lembaga zakat dan tokoh agama sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi yang benar, agar ibadah fidyah dapat dilaksanakan sesuai syariat dan tepat sasaran.

Pada akhirnya, fidyah mengingatkan kita bahwa Islam adalah agama yang memuliakan manusia. Saat puasa tak mampu ditunaikan, fidyah hadir sebagai jalan ibadah yang penuh kasih, sarat makna, dan membawa keberkahan. Melalui fidyah, keterbatasan berubah menjadi ladang pahala, dan kepedulian tumbuh menjadi kekuatan yang menyatukan umat.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat